Photonosh Blog --> Saya akan mencoba berbagi informasi apa saja tentang fly fishing. Apa yang pernah saya baca, apa yang pernah saya dengar dan apa yang sudah saya praktekkan,. Belum lama mengenal teknik memancing ini, tapi mempelajarinya sangat ternikmati bagi saya. Begitu banyak referensi mengenai fly fishing, namun hampir semuanya berbahasa asing. Semoga apa yang saya tulis disini dapat bermanfaat.. Salam lestari..

  • Popper Fly

    Dulu saya mengira fly fishing hanya untuk target ikan trout, salmon dan bass,. ternyata lebih dari itu, kita juga punya banyak spesies ikan yang bisa dipancing dengan teknik fly fishing [...]

  • Fotografi Makro

    Belajar kebesaran-Nya dari makhluk-makhluk kecil-Nya[...]

  • Fly Fishing Hampala

    Fly fishing dengan target ikan hampala adalah selalu menyenangkan [...]

  • Fly Fishing Mahseer

    Fly fishing dengan target ikan mahseer adalah selalu menyenangkan [...]

  • #

    #

Fly Line (Benang / Senar Fly Fishing) Bag. II

Posted by AWS PhotonosH On 04:05 No comments

Menyambung artikel fly line bag. 1,
Ini adalah contoh lebih detail mengenai notasi dalam benang fly fishing, berikut dengan keterangannya.

Dua contoh notasi dalam benang fly fishing
Contoh 1 : Fly line weigth foward taper, ukuran benang 5wt, benang akan tenggelam ketika di air.
Contoh 2 : Fly line double taper, ukuran benang 3wt, benang akan mengapung di permukaan air.
Notasi / singkatan yang digunakan dalam penamaan fly line
Jenis taper yang sering dijumpai dan lebih umum digunakan adalah jenis WF dan DT. Benang jenis weight foward (WF) mempunyai bagian depan yang lebih berat. Jika benang dibagi 2 sama panjang maka bagian depan memiliki dimensi dan berat yang lebih besar. Lain halnya dengan benang jenis double taper, jenis benang ini jika dibagi dua sama panjang akan memiliki dimensi dan berat yang sama antara bagian depan dan belakang (double). Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Perbedaaan bentuk benang WF dan DT

Penjelasan detail kedua jenis taper tersebut, mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing taper serta mana yang lebih baik diantara keduanya akan saya tulis pada artikel yang lain.


Cara Membuat AWS Spoon Fly

Posted by AWS PhotonosH On 01:46 23 comments

Saya membuat patern AWS Spoon fly ini terinspirasi dari Casper spoon buatan Mas Wahyu Casper. Konon ceritanya dedengkot spoon di daerah Jateng - DIY adalah dr. Zen. Harus berterimakasih kepada mereka berdua, membuat fly fishing menjadi tidak begitu suram.
AWS Spoon Fly
Saya akan mencoba membuat tutorial sejelas mungkin. Namun jikalau anda belum berhasil membuatnya / tidak mau repot / tidak punya banyak waktu, anda bisa hubungi saya untuk pemesanan. :)

1. Alat & Bahan

Bahan utama pembuatan AWS Spoon adalah kaleng bekas. Nanti anda silahkan berexperimen kaleng bekas apa yang paling bagus. Yang penting jangan terlalu tipis atau terlalu tebal.








2. Cetak Pola AWS Spoon & Mal


Silahkan polanya di copy, di cetak, pilih ukuran yang sesuai, kemudian di mal kan pada kaleng yang telah disediakan. Lalu gunting sesuai dengan pola.
Pola AWS Spoon saya sediakan dibagian akhir halaman ini.





3. Buat 2 Lubang & Bentuk Lekukan 
 

Setelah digunting, buat lubang di tiap ujungnya.
Lalu buat lekukan seperti pada gambar di samping. Lekukan tidak harus sama persis, asal sudah melengkung itu cukup. Tidak harus presisi dengan sudut lengkungan tertentu. Saya membuat AWS Spoon tidak pernah konstan lengkungan nya, tapi tetap bisa berputar.


Alat yang digunakan untuk membuat lengkungan sangat sederhana yaitu sesuatu yang mempunyai ujung yang bulat. Tekan dengan kuat dan dorong mengikuti arah memanjang spoon, maka dengan mudah akan terbentuk lengkungan yang simetris. Atau anda bisa juga menggunakan alat apa saja yang penting bisa membuat lengkungan simetris. Dengan menekan spoon pada tangkai obeng, mengikuti lengkungan nya. Atau dengan menekuk sedikit demi sedikit tepi spoon dengan tang,



4. Pasang Hook

Dimulai dengan membuat simpul pada hook menggunakan benang PE. Lalu masukkan ujung benang yang tidak terikat hook melewati kedua lubang. Kaitkan ujung benang dengan swivel ukuran kecil. Jika anda memakai joran dengan wt kecil ( < 4wt ), penggunaan swivel mungkin  membuat spoon terasa berat. Anda bisa menggunakan simpul "perfection loop" sebagai gantinya. Tenang saja AWS Spoon akan tetap berputar meski tanpa swivel. Hanya saja leader akan akan sering melintir. Jika anda menggunakan furled leader itu sudah cukup mengurangi efek melintir.

Saat memasang hook & swivel akan lebih mudah jika menggunakan fly tying vise.
 
5. Finishing


Untuk finishing anda bisa menggunakan sticker scotlite atau menggunakan gliter bubuk.

Sebelumnya lem dulu benang PE dengan body spoon menggunakan lem G / alteco. Kemudian lapisi scotlite, potong rapi, pasangkan 3D eye. Jika anda ingin praktis coating cukup menggunakan kutek kuku. Namun untuk hasil maximal dapat menggunakan lem UV atau bisa juga menggunakan epoxy.


Bahan untuk coating aws spoon, semakin tebal akan semakin berat. Gunakan setipis mungkin untuk fly line dengan wt kecil.
Pola AWS Spoon Fly. Penambahan dimensi lebar spoon membuat spoon lebih berat untuk di cast & cukup berat juga untuk retrieve nya. Mengakalinya dengan hanya menambah panjang spoon. Ini cukup membuat efek umpan lebih besar tanpa terlalu menambah berat.


Salah satu spesies ikan yang berhasil ditangkap degan AWS Spoon FLy.

Mas Bayu strike bader, aws spoon
Link beberapa spesies ikan yang terpancing dengan AWS Spoon
fly-fishing-hampala
ikan-target-fly-fishing

Cara Membuat Popper Head Fly Dari Busa Eva

Posted by AWS PhotonosH On 20:15 11 comments



Cara ini saya dapatkan di rekan saya Pak Vincentius Wibisono. Semua gambar yg ada di tutorial ini hasil jepretan beliau. Dengan sangat gamblang beliau menjelaskan kepada saya. Berikut penjelasan beliau bagaimana langkah-langkah membuat  popper head dari bahan busa eva.

Bahan yang digunakan adalah busa eva. Anda bisa menggunakan busa rangkaian pancing seperti gambar disamping.
Jika tidak ada busa seperti disamping, bahan alternatif nya adalah sandal bekas.. :)










Peralatan yang digunakan adalah bor tangan, mata bor, dan amplas.
Mata bor dibuat berbahan ruji atau kawat stainless kecil. Seperti pada gambar,










Ukuran amplas 80 & 120.
Atau bisa ditambahkan satu lagi ukuran yg lebih halus.



Busa eva dipotong dibentuk agak bulat dengan bantuan cutter atau gunting.
Lalu ditancapkan pas di tengah as nya.

Busa diamplas dengan nomor yang paling kasar terlebih dahulu. Jika sudah mendekati bentuk yang diinginkan ganti dengan amplas yang lebih halus.Amplas jangan terlalu ditekan, nanti selip. Ada bagusnya amplas ditempel pada kayu, bisa tangan gk panas. Gesekan busa & amplas menimbulkan panas yang lumayan.

Untuk pembuatan cekungan bisa menggunakan cutter. Dengan amplas juga bisa, tapi dari segi hasil cutter lebih bagus.
Permukaan yang tidak rata atau kasar akibat gesekan amplas bisa diperhalus dengan sedikit api dari korek. Setelah itu pada kondisi panas digesut pakai badan gorek gas supaya halus.

Bentuk trisula berjuan untuk material yang tidak menjepit seperti busa eva. Misalnya kayu balsa. Hanya saja proses pengamplasan nya dibalik. Mulut poper menghadap trisula, kita mengamplasnya dari ekor terlebih dahulu. Untuk kayu balsa pembuatan cekungan mulut popper tidak bisa menggunakan cutter, lebih baik menggunakan amplas.



====






Mengenal Teknik Mancing "Fly Fishing"

Posted by AWS PhotonosH On 21:14 5 comments

Teknik mancing ini menggunakan umpan yang sangat ringan (flies), umpan ini hanya bisa dilempar jauh dengan menggunakan senar yang mempunyai desain khusus dan berat tertentu. Joran pada fly fishing yang akan melempar senarnya, dan senarnya yang akan menghantarkan umpan tersebut ke titik tujuan. Ini yang menjadi salah satu kelebihan teknik fly fishing, yang tidak dapat anda jumpai di teknik lainnya. Anda bisa melemparkan umpan tiruan serangga yang sangat ringan dengan jarak yang cukup jauh.

Fly Fishing Mahseer Indonesia (Mas AWS, 2019)

Teknik fly fishing memang berkaitan erat dengan teknik mancing ikan salmon & trout, tapi bukan berarti kita tidak bisa mengaplikasikan nya di Indonesia. Banyak sekali spesies-spesies ikan di negara kita yang bisa kita tangkap dengan teknik ini, anda bisa lihat hasil tangkapan sebagian kecil spesies ikan lokal pada galeri foto di blog ini.


Alat yang digunakan juga cukup unik. Berbeda dengan teknik mancing yang lain nya. Joran, senar & reel nya mempunyai desain khusus. Konfigurasi senar yang digunakan pun cukup unik. Tidak hanya satu senar utuh dan disambungkan dengan umpan. Nanti anda akan menjumpai istilah-istilah flies, fly line, backing line dll. Kesemua bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi yang spesifik dan dirangkai dengan cara yang unik.


Dahulu mungkin teknik ini terkesan elit dan mahal, hanya sedikit orang yang menggunakannya. Tapi sekarang tidak lagi, alat yang digunakan sudah cukup mudah dijumpai di forum jual beli. Harganya pun beragam, bergantung pada kualitas nya. Bahkan jika dana anda benar-benar terbatas anda dapat menggunakan alat pancing “seadanya” dengan sedikit modifikasi. Sambil anda konsultasikan dengan temen-temen komunitas fly fishing yang ada di Indonesia, mereka pasti mau membantu. Lebih mudah lagi jika anda pengguna jejaring sosial facebook, banyak grup-grup tentang fly fishing yang anggotanya para pionir-pionir fly fishing di Indonesia. Mempelajari fly fishing semakin hari akan semakin mengasyikkan, karena selalu ada hal-hal detail yang menarik untuk kita pelajari. Sayangnya sumber-sumber bacaan yang ada biasanya dalam bahasa asing, mungkin sebagian orang akan merasa kesulitan untuk bisa cepat mengerti. Saya berusaha untuk menjembatani kesulitan tersebut dengan mulai menulis di blog ini. Monggo ditelusuri blog nya, semoga ada manfaatnya.

Ingin belajar fly fishing? Silahkan baca artikel-artikel berikut:
1. Seting alat fly fishing  -  klik disini.


Sumber bacaan;
Orvis Fly - Fishing Guide, Tom Rosen Bauer, E-book.
Fly Fishing - The Life Time Sport, David & Cheryl Young, E-book
dll.



Umpan Fly Fishing (Flies)

Posted by AWS PhotonosH On 07:23 2 comments

Umpan fly fishing biasa disebut dengan flies. Karena sifatnya yang ringan dan pada awalnya memang teknik pembuatan umpan ini  digunakan untuk meniru serangga sehingga disebut flies. Hampir semua bentuk makanan ikan bisa dibuat  flies tiruan nya. Bisa menyerupai ikan kecil, kodok, cacing, udang, tikus, berbagai macam jenis serangga hingga pellet pun bisa dibuat flies tiruan nya. Bahkan ada jenis flies yang disebut attractor, ini tidak menyerupai makanan ikan (nonfeeding fish), umpan ini biasanya menggugah rasa penasaran ikan atau membuat ikan marah sehingga mau memangsannya.

Dalam buku The Fly Tying Bible, 2003, karangan Peter Gathercole. Flies dikelompokkan menjadi :
  1. Dry flies, umpan jenis ini di desain untuk mengapung diatas permukaan air. Seringnya bentuk flies ini menyerupai tahapan serangga dewasa.

  2. Nymph, flies ini merupakan tiruan bentukan larva dari hewan air. Dibuat dengan diberi pemberat agar dapat tenggelam dan mencapai kedalaman tertentu.
     

  3. Wet flies, flies yang sangat unik dengan bentukan nya yang indah, seluruhnya dibuat dengan bulu-bulu dan rambut alami. Berkesan serangga meski tidak dibuat mirip dengan serangga sesungguhnya.
     

  4. Hairwing & Streamer, kedua flies ini tujuan nya sama membuat tiruan ikan-ikan kecil, yang merupakan diet ikan-ikan predator. Perbedaan keduanya nya hanya pada material yang digunakan.
Saat ini pola-pola flies sudah berkembang sangat pesat. Anda tinggal pilih mana yg sesuai dengan ikan target anda. Atau anda bisa membuat bentuk flies baru dengan dasar pola-pola yang sudah ada.


Info tambahan:
Baru saja penulis ngobrol dengan om Dian (Pugeran Fish On, Bali) membahas ukuran hook fly fishing.
Penomeran hook fly fishing berbeda dengan hook konvensional. Untuk lebih jelasnya kami lampirkan file komparator hook size dan hackle gauge untuk fly tying. Silahkan di download DISINI, dan print ukuran kertas A4. Ukuran tersebut adalah ukuran aktual dan dapat dijadikan patokan jika ingin membeli hook fly fishing.

Untuk ilustrasi, kami sertakan juga ukuran relatifnya. Gambar saya dapatkan dari salah satu merk Chinese hook. Tapi kami lebih menyarankan menggunakan komparasi dengan hasil print file di atas.

Ilustrasi ukuran hook fly fishing

Joran flyfishing / stick flyfishing atau fly rod

Posted by AWS PhotonosH On 05:26 2 comments

Joran flyfishing / stick flyfishing atau flyfishing rod mempunyai fungsi yang sedikit berbeda dengan joran mancing biasa. Joran ini lebih berfungsi untuk melempar benang flyfishing tepat pada targetnya. Benangnya yang akan membawa umpan (flies). Pemilihan umpan, benang dan joran harus bersesuaian. Joran flyfishing juga berfungsi merubah posisi benang fly saat benang sudah berada di air. Saat fight dengan ikan, joran fly juga bisa mempunyai fungsi melindungi "tippet", ujung benang fly yang paling kecil. Dengan tingkat kelenturan joran tertentu, tippet yang kecil mampu menaklukkan ikan yang besar.

Joran fly yang lebih populer saat ini biasanya mempunyai sambung empat bagian (4 pieces), meski ada yang sambung 2 atau bahkan sambung 7. Bagian paling pangkal biasa disebut butt, bagian tengah disebut middle dan bagian ujung disebut tip.


Sambungan Joran (ferrule)

Panjang Joran
Panjang Joran bervariasi dari 6 ft (1,8 meter) - 15 ft (4,5 meter), pemilihan panjang joran disesuaikan dengan kondisi spot memancing dan atau besar kecil nya ikan target. Panjang joran yang biasa dipakai rekan-rekan pemancing dikampung saya berkisar 7,1 ft (2,1 m) sampai 9 ft (2,7 m). Relatif panjang bila dibanding dengan teknik mancing biasa.

Grip
Grip adalah bagian joran fly yang kontak dengan telapak tangan kita. Saat ini ada berbagai macam model grip. Tapi pada dasarnya ada tiga, cigar grip yang biasanya dipakai di joran untuk target ikan kecil, full-wells grip untuk joran target ikan besar, dan half-wells grip untuk diantaranya.

Action Joran
Joran fly bisa diklasifikasikan berdasar action nya. Action ini akan terlihat saat joran terbebani yaitu ketika joran diayunkan untuk melempar benang fly. Karena desain benang fly memang diberi berat tertentu (wt). Fast action jika hanya pada bagian tip-nya saja yang melengkung, slow action jika yang melengkung mendistribusikan tenaga ayunan hampir seluruh panjang joran, jika diantaranya disebut slow action. Dahulu action ini bisa selalu dikaitkan dengan bahan pembuatan joran. Joran fiberglass adalah yang paling slow, selanjutnya joran bambu dan yang paling fast adalah joran dengan bahan grafit / grafit composite. Namun seiring berkembang nya teknologi joran grafit bisa dibuat slow, begitu juga dengan fiberglass & bambu, bisa dibuat lebih fast.
Dari kiri ke kanan gambar diatas menunjukkan action joran slow sampai fast. Ada produsen joran fly yang menggunakan flex index untuk menggolongkan action joran. Full flex untuk slow action, tip flex untuk fast action.



Sumber bacaan;
Orvis Fly - Fishing Guide, Tom Rosen Bauer, E-book.
Fly Fishing - The Life Time Sport, David & Cheryl Young, E-book
Masterflyfishing.net




Fly Line (senar/benang dalam fly fishing). Bag. I

Posted by AWS PhotonosH On 08:42 8 comments

Fly line adalah benang (senar pancing) utama yang digunakan dalam memancing teknik fly fishing. Dalam fly fishing rangkaian benang biasanya terdiri dari 4 jenis benang. Dimulai dari paling pangkal konfigurasi benang adalah sebagai berikut; Backing line (bagian benang yg terikat dengan reel), Fly line (benang utama), Leader & tippet (bagian senar yang dikaitkan dengan umpan).

Fly line mempunyai ukuran yang disebut weight, biasa ditulis dengan notasi “wt”. Ukuran wt fly line ini harus disesuaikan dengan ukuran wt joran fly (fly rod). Cara paling sederhana adalah dengan menyamakan ukuran wt fly line dengan wt fly rod. Sebagai contoh; fly rod dengan ukuran 4wt menggunakan fly line ukuran 4wt.

Seiring berkembangnya kemampuan casting, anda mungkin perlu mencoba untuk menggunakan ukuran fly line yang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran fly rod anda. Sebagai contoh: fly rod ukuran 4wt menggunakan fly line ukuran 5wt (disebut uplining) atau fly rod ukuran 4wt menggunakan fly line ukuran 3wt (disebut downlining). Nanti anda akan merasakan mana yang lebih pas dengan gaya casting anda.

Selain ukuran wt, fly line juga mempunyai jenis yang berbeda-beda seperti WF (weight forward), DT (double tapper). Ada juga dibedakan dalam jenis floating (mengapung), sinking (tenggelam), sinking tip (tenggelam pada bagian ujungnya saja). Penulis sendiri biasa menggunakan fly line dengan notasi WF 4 F. Yang artinya weight forward tapper, ukuran weight-nya 4wt & mengapung.


Bersambung di Fly Line (senar/benang dalam fly fishing). Bag. II

Fly Line Backing (backing line)

Posted by AWS PhotonosH On 08:03 No comments

Backing line adalah benang mirip benang PE (biasanya berbahan dacron atau bisa juga menggunakan benang PE), digunakan sebagai benang tambahan disambung dengan fly line. Fungsi utama dari benang ini sebenarnya adalah sebagai back-up line saat kita mendapatkan ikan besar yang menarik keluar semua fly line dari spool. Backing line ini sangat mutlak dibutuhkan jika kita menargetkan menangkap ikan-ikan besar. Namun untuk kondisi tertentu penggunaan backing ini tidak mutlak dibutuhkan. Memancing ikan-ikan kecil disungai-sungai kecil tidak begitu membutuhkan backing line.
(Fly line & Fly line backing dalam kemasan)

Namun bagi saya walaupun sering memancing di sungai-sungai kecil, saya tetap menggunakan backing line. Selain yah siapa tau ada ikan besaaar yang nyambar umpan saya hingga narik line sampai backing, penggunaan backing line dapat membuat tampilan fly reel lebih berwarna, juga untuk mengisi rongga biar line nya pas fit di fly reel. :)

(Fly reel yang hanya terisi fly line backing)

Ikan Target Fly Fishing

Posted by AWS PhotonosH On 07:42 6 comments



Ikan Tawes ini saya dapatkan di Bengawan (sungai) Madiun. Saya menangkap ikan anakan ikan tawes ini dengan piranti Fly Fishing 4 wt. Umpan yang saya gunakan berjenis dry fly, yaitu umpan fly fishing yang mengapung di atas air. Ukurannya memang kecil untuk seekor tawes, tapi mendapatkanya di alam dengan menggunakan artificial lure mempunyai makna tersendiri. Dan rasa puas tetap ada meskupun ikan yang didapatkan berukuran kecil.




Ikan ini banyak berada di perairan kita, ada teman yang sudah berhasil mendapatkan nya dengan teknik fly fishing. Namun saya masih belum berhasil mendapatkan nya. Ikan melem relatif susah untuk dijadikan target fly fishing, namun disitula tantangan nya. :)




(Fly fishing bader)

(Fly fishing wader pari)

(Fly fishing kotes)

(Fly fishing ikan lawisan)
(Fly fishing ikan terongan)

(Fly fishing ikan belanak)


Memancing "Catch & Release" (Tangkap dan Lepas)

Posted by AWS PhotonosH On 02:08 5 comments

Catch & Release (CnR) itu bukan keharusan..
Tapi kalo CnR ada keharusan nya, ikan harus benar-benar sehat saat akan dilepas kembali..
 
(Fly Fishing Hampala)

Memang tidak ada keharusan untuk CnR bagi para pemancing. Namun begitu ternyata CnR adalah cara yang paling efektif, gampang dan sederhana dalam usaha untuk konservasi ikan. Memang, kalau mau benar-benar konservasi ya jangan dipancing ikan nya. Untuk itulah, untuk mengimbangi hoby ini dan untuk kelestarian ikan, maka perlu adanya usaha konservasi dari para pemancing,. Sebenarnya ada cara yang lebih efektif lagi tapi tidak gampang, yaitu Catch Breeding & Release (CBR).

Jika anda menganut CnR ada baiknya mempraktekan hal-hal berikut dibawah ini:

1. Usahakan jangan berlama-lama fight hanya untuk mengejar "sensasi",. karena tenaga ikan akan terkuras habis.
2. Usahakan seminimal mungkin ikan meronta. (ikan digantung/ikan ditaruh ditempat yg kering akan membuat ikan meronta)
3. Usahakan seminimal mungkin melakukan kontak langsung dengan tubuh ikan, terutama bagian perut. Yang disarankan untuk dipegang adalah bagian mulut dan ekor.
4. Jika memang dirasa ikan tidak akan selamat setelah direlease (hook kena kepala atau mata / sisik ikan byk yg lepas), maka ambil batu dan segera pukul bagian kepala/tengkuk/leher ikan,. Jgn lupa baca doa terlebih dahulu. Bawa pulang ikan dan goreng saja,.
5. ................... mungkin rekan2 ada yang mau menambahkan,. dipersilahkan,.

~* Salam Lestari,...

Add notes to No Fish No Life Youtube Channel August 20, 2024

Menarik sekali videonya om Hanung.. Sangat menghibur dan penuh edukasi, saya yakin kedepan channel mancing ini akan semakin berkembang. Namun begitu, ada beberapa hal yang mengganjal saat saya melihat video ini. Pertama, bahwa Catch & Release (C&R) itu memang tidak wajib, tetapi jika ingin C&R malah ada kewajibannya. Yaitu ikan harus dipastikan benar-benar sehat saat akan di-release. Di video 19:09:00 terlihat ikan berdarah (bleeding), ini bukan kondisi ideal untuk ikan di release. Lebih baik segera dimatikan dengan doa dan cara sesingkat, sesegera mungkin. Bebera etiket dalam handling ikan (fishing ethics): 1. Jangan berlama-lama fight jika hanya untuk mengejar "sensasi", karena tenaga ikan akan terkuras habis. 2. Usahakan seminimal mungkin ikan meronta (ikan digantung/ikan ditaruh ditempat yg kering akan membuat ikan meronta). 3, JIka ingin kontak langsung dengan ikan, pastikan tangan anda basah. Selain agar suhu tangan tidak kontras dengan suhu ikan (ingat ikan berdarah dingin), yang membuat ikan shock. Tangan kering juga punya potensi mengelupas lendir dikulit ikan (fish slime). Lendir ini punya banyak fungsi bagi kesehatan ikan. 4. Landing net bukan hanya berfungsi untuk mengangkat ikan besar karena takut senar putus ataupun sekedar alat bantu foto ikan agar hasil jepretan bagus, tatapi fungsi utama landing net adalah menjaga ikan tetap dalam kondisi basah (keep your fish wet!). Lepaskan kail, foto ikan dll dalam posisi ikan basah, jadikan landing net alat batu biar ikan gak lari. 5. Saat mau foto ikan diatas air pastikan dalam hati anda hitung kira-kira 10 detik kemudian masukkan ikan kembali ke air agar bisa bernafas. 6. JIka anda cukup pede selalu gunakan barbles hooks.
Beberapa penelitian menyebutkan ikan tidak punya reseptor sakit di mulutnya (jika kecantol pancing), tetapi yang sering menyebabkan ikan mati adalah karena shock / stress dgn lingkugan yang berbeda (suhu, oksisgen dll) Ada anekdot menarik dari pemerhati C&R di Inggris; "Bayangkan jika anda disuruh berlari mengitari lapangan sepak bola dan kemudian mendadak anda harus menahan nafas. Begitulah kondisi ikan yang dipaksa fight dan diangkat keluar dari air." Kedua, penggunaan nama batu kapur (batugamping / limestone) kurang tepat untuk batuan vulkanik yang di Jawa didominasi batuan beku ansedit / basalt. Sekian om Hanung, maaf agak banyak dan bertele-tele. Semoga pesan ini bisa tersampaikan ke sebanyak mungkin pemancing di Indonesia yang mempunyai semangat yang sama yaitu konservasi. IMHO - AWS

Fly Fishing Hampala

Posted by AWS PhotonosH On 00:35 2 comments


Fly Fishing Hampala D.I. Yogyakarta

















Fly Fishing Hampala Jawa Timur